Senin, 02 Mei 2011

Kandungan Kimiawi Rokok

Komposisi tembakau sebelum dibakar sangat penting untuk diketahui karena mempengaruhi komposisi asap rokok yang dihisap selain itu juga untuk mengidentifikasi sumber tembakau.
Asap rokok banyak mengandung campuran bahan kimia beracun diantaranya karbon monoksida, tar dan nikotin (Amir et al, 2009). Nikotin merupakan satu dari ribuan zat kimia yang terdapat dalam rokok, nikotin adalah zat kimia yang mirip asetilkolin yang memang terdapat dalam tubuh dan hanya memerlukan 8 detik untuk mencapai otak yang selanjutnya otak akan mengeluarkan dopamin. Dopamin akan memberikan sensasi “kenikmatan”.
Di dalam aliran darah sensasi “kenikmatan” dapat sampai 72 jam yang selanjutnya akan terjadi sindrom putus obat, sehingga akan terjadi kecanduan dan ketergantungan yang tidak hanya fisik, tetapi juga mental. Usaha untuk berhenti merokok menjadi sulit bila kebiasaan merokok telah dimulai ketika pada usia muda. Kandungan asap rokok lain yang seperti asam asetat merupakan cuka makan, aceton dipakai sebagai penghapus kutek, amonia dipakai pada zat pembersih, arsen merupakan racun yang biasa dipakai sebagai racun tikus, butane merupakan gas korek api, cadmium dipakai sebagai bahan dalam baterai, DDT merupakan insektisida yang di larang oleh pemerintah Amerika pada tahun 1970-an karena bersifat teratogenik, etanol merupakan alkohol, formaldelhid merupakan zat pengawet jaringan tubuh yang diketahui sebagai zat karsinogen, hidrogen sianida sebagai racun pada ruang gas, methanol sebagai bahan bakar roket, naphthalene merupakan pengusir ngegat, nitrobenzene biasa dipakai sebagai adiktif bahan bakar, toluene merupakan solven di bidang industri, vynil chroride merupakan bahan pada pipa plastik (Fawles, 2005).
Metode standar untuk pengambilan asap rokok telah dikembangkan oleh Federal Trade Commission (FTC). Metode FTC menekankan pada pola merokok umum yang terdiri dari 35 cm3 “hembusan / kepulan asap rokok” selama 2 detik setiap kali per menit. Mainstream smoke (MS) adalah asap yang langsung dihisap oleh perokok sedangkan sidestream smoke (SS) atau secondhand smoke adalah asap yang dikeluarkan ke lingkungan dari pembakaran rokok (Jaffe et al, 1999)
Menurut Environmental Protection Agency (EPA) tahun 1992 kandungan fase gas dan partikulat yang terkandung di dalam asap rokok lebih dari 4.000 jenis bahan kimia (Yu et al, 2006).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar