Minggu, 09 Oktober 2011

Mani Encer

Bila setelah setahun menikah dan berhubungan intim secara teratur belum dikarunia anak maka dikategorikan infertilitas. Kapasitas reproduksi pria telah dibuktikan menurun pada tidak kurang dari 50% pasangan infertil.

Faktor-faktor penyebab untuk agar memudahkan dalam diagnosis dan penanganan pasien. Dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu : pre-testikular, testikular dan post-testikular.

Evaluasi pihak pria harus dilakukan pada setiap pasangan yang datang berkonsultasi untuk infertilitas, dan harus dilakukan pada awal pemeriksaan pasangan. Perlu wawancara riwayat penyakit agar informasi yang diperoleh dapat memberikan masukan untuk diagnosis pada seperempat kasus-kasus infertilitas, Hal ini juga membantu dalam menentukan prognosis, dan akan mempengaruhi penentuan penatalaksanaan.

Mani encer tidak dapat dipakai sebagai indikator, perlu pemeriksaan sperma. Diagnosis laboratoris oligozoospermia dibuat jika konsentrasi sperma kurang dari 20 juta/ml, asthenozoospermia dibuat jika motilitas rendah (kurang dari 25% spermatozoa dengan gerak kedepan cepat lurus), teratozoospermia dibuat jika konsentrasi dan motilitas sperma normal, tetapi morfologi rendah (kurang dari 30% spermatozoa normal) atau azoospermia dibuat jika konsentrasi sperma = 0.

Konsultasi dengan dokter spesialis Andrologi agar dapat diketahui masalah infertilitas yang ada dan diberikan pengobatan yang tepat.